Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 17:43:37【Sehat】312 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(4783)
Sebelumnya: Ekonomi TW
Selanjutnya: Feature: Banyak pegawai federal AS andalkan bantuan pangan
Artikel Terkait
- Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma
- Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG
- Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
- Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
- Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya
- Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
- Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG

Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025

Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak

Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh

MU diimbangi Nottingham Forest 2

Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan